Selasa, 06 November 2012

Analisa Pasal 20A ayat (1) UUD NRI 1945

“Dewan Perwakilan Rakyat memiliki fungsi legislasi, fungsi anggaran, dan fungsi pengawasan” 


            Dewan Perwakilan Rakyat yang selanjutnya disebut dengan DPR merupakan Lembaga Tinggi Negara dimana tugas dan kewenagannya telah diamanatkan dalam Undang-Undang Dasar. Sebelum dilakukannya amandemen terhadap UUD 1945, DPR diatur dalam BAB VII tentang Dewan Perwakilan Rakyat Pasal 19-22. Amandemen UUD 1945 dengan banyak alasan yang melatarbelakanginya dan salah satu alasannya adalah untuk mengurangi abuse of power yang dimiliki oleh pihak eksekutif akbat dari ketentuan UUD 1945 dan bunyi tiap pasalnya yang multi tafsir sehingga tidak adanya batasan-batasan yang rigid atas kewenangan tiap lembaga Negara.
            Pasca amandemen UUD 1945, DPR tetap diatur dalam BAB VII tentang Dewan Perwakilan Rakyat namun dengan pasal yang berekspansi sangat luas menjadi pasal 19, 20, 20A,  21, 22, 22A, 22B. Jika dalam UUD 1945 fungsi dari DPR tidak disebutkan secara eksplisit, berbeda halnya dengan pengaturan fungsi DPR dalam UUD 1945 pasca amandemen yang saat ini disebut dengan UUD NRI 1945. Dijelaskan secara eksplisit dalam Pasal 20A ayat (1) UUD NRI 1945 “Dewan Perwakilan Rakyat memiliki fungsi legislasi, fungsi anggaran, dan fungsi pengawasan” yang selanjutnya ke tiga fungsi tersebut dijabarkan dalam UU 27/2009 tentang Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. Disebutkan secara tegas dalam Pasal 69 UU tersebut bahwa DPR mempunyai fungsi Legislasi, Anggaran, dan Pengawasan, yang selanjutnya dalam pasal 70 dijabarkan sebagai berikut :
(1) Fungsi legislasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 69 ayat (1) huruf a dilaksanakan sebagai perwujudan DPR selaku pemegang kekuasaan membentuk undang-undang.
(2) Fungsi anggaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 69 ayat (1) huruf b dilaksanakan untuk membahas dan memberikan persetujuan atau tidak memberikan persetujuan terhadap rancangan undang-undang tentang APBN yang diajukan oleh Presiden.
(3) Fungsi pengawasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 69 ayat (1) huruf c dilaksanakan melalui pengawasan atas pelaksanaan undang-undang dan APBN.
Kembali dijelaskan dalam bagian fungsi DPR, bahwa ketiga fungsi tersebut dijalankan dalam kerangka representasi rakyat, kemudian dijelaskan lebih lanjut bahwa pelaksanaan fungsi DPR terhadap kerangka representasi rakyat dilakukan antara lain melalui pembukaan ruang partisipasi publik, transparansi pelaksanaan fungsi, dan pertanggungjawaban kerja DPR kepada rakyat.


Fungsi Legislasi
Sesuai pembagian kekuasan lembaga tinggi Negara, DPR masuk dalam ranah lembaga legislative yang memang sesuai sebutannya dapat dikaitkan dengan kegiatan pembentukan kebijakan public (law making function) seperti halnya dikatakan dalam kostitusi bahwa DPR memegang kekuasaan membentuk undang-undang dan berhak mengajukan usul rancangan undang-undang.
Jika dilihat dewasa ini, memang banyak sekali regulasi-regulasi yang telah dikeluarkan oleh DPR. Paling tidak DPR telah memenuhi fungsi legislasi sesuai amanah konstitusi. Namun yang perlu ditelaah lebih lanjut, kewengan legislasi yang dimiliki oleh DPR ini semakin hari terlihat semakin diperluas tanpa ada batasan-batasan. Seperti halnya baru-baru ini saja ketika ada konflik memanas antara Polri dan KPK, entah sebab apa yang jelas dan dapat diterima kemudian DPR mengajukan RUU KPK sedangkan di sisi lain public merasa tidak ada suatu hal yang mengharuskan UU KPK tersbut untuk dilakukan perumusan kembali, dengan meninjau hasil RUU yang dalam isinya terkesan melemahkan KPK. Menjadi dapat diatarik hipotesa singkat bahwa terselip konflik kepentingan dalam langkah penjalanan fungsi legislasi DPR ini.
Memang bukan hal yang salah, bahkan kemudian menjadi hal yang baik untuk dilakukannya perubahan pada undang-undang yang dirasa belum mengcover kepetingan public atau membuat peraturan-peraturan selanjutnya yang memang belum ada ketentuan atas hal tersebut. Namun yang kini didapati banyak peraturan perundang-undangan yang lahir namun malah menyalahi ketentuan peraturan yang lebih tinggi, sehingga yang ada saat ini regulasi yang telah dibuat oleh DPR bersama Presiden bisa saja hari ini dimulai pemberlakuannya namun keesokan hari masuk berkas judicial review kepada Mahkamah konstitusi menyangkut regulasi tersebut.
Fungsi Anggaran
            Pasal 23 UUD NRI 1945 Pasal 23 menjelaskan bahwa : (2) Rancangan undang-undang anggaran pendapatan dan belanja negara diajukan oleh Presiden untuk dibahas bersama Dewan Perwakilan Rakyat dengan memperhatikan pertimbangan Dewan Perwakilan Daerah. (3) Apabila Dewan Perwakilan Rakyat tidak menyetujui rancangan anggaran pendapatan dan belanja negara yang diusulkan oleh Presiden, Pemerintah menjalankan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara tahun yang lalu. Sedangkan UU Nomor 17/2003 tentang keuangan negara yang menyatakan APBN merupakan neraca keuangan pemerintah yang disetujui DPR.
            Telah diketahui bersama bahwa setiap program pembangunan nasional tahunan selalu dituangkan dalam UU APBN sehingga haruslah dimulai dengan penjabaran materi kebijakan hukum yang dalam Pasal diatas disebutkan bahwa DPR turut memberikan pertimbangan. Hak budgeting ini dilaksanakan secara langsung maupun tidak langsung dalam konteks pengawasan terhadap anggaran sejak perencanaan dan penyusunan RUU APBN hingga pembahasan sampai pada akhirnya penetapan anggaran Negara dalam bentuk UU APBN. Marzuki Alie selaku ketua DPR RI sempat memberikan keterangan bahwa dalam pelaksanaan fungsi anggaran masih didapatinya beberapa kendala, antara lain kurangnya tenaga ahli di Badan Anggaran dan Badan Akuntabilisa Keuangan Negra serta dibutuhkan banyaknya waktu mulai dari perencanaan hingga penetapan anggaran Negara.
            Namun ternyata juga banyak yang perlu dikritisi kembali terkait pelaksanaan fungsi budgeting DPR ini. Banyak kalangan yang menilai bahwa fungsi budgeting ini belum pro rakyat. Banyak hal yang dipertanyakan kembali mengenai dana studi banding ke luar negeri bagi anggota-anggota DPR, kunjungan daerah, mobil dinas yang sering berganti walaupun yang lama dirasa masih sangat baik, begitu juga adanya dana rumah aspirasi. Riset yang telah dilakukan oleh banyak kalangan menunjukan sebuah data kuantitatif yang kemudian memunculkan opini public bahwa DPR menggunakan bahkan menghambur-hamburkan uang rakyat dalam jumlah yang tebilang sangat besar dan menjadi satu tindakan yang dipandang tidak bermanfaat serta tidak tepat untuk dilakukan mengingat feedback dari sejumlah anggaran yang dikeluarkan itu tidak dirasakan oleh masyarakat.
            Fungsi budgeting ini nyatanya juga dipenuhi dengan kepentingan-kepentingan politis, salah satunya disalahgunakan untuk melakukan pelemahan terhadap KPK. Melalui APBN 2012 yang telah disetujui DPR terdapat anggaran pembangunan gedung KPK senilai Rp. 72,8 Miliyar atau 4,7% dari seluruh usulan gedung baru lembaga yudikatif yang ada, sebut saja satu contoh Mahkamah Agung mendapatkan 43,15% dari anggaran yaitu senilai Rp. 663,2 Miliyar.
Fungsi Pengawasan
Pengawasan legislative yang berupa pengawasan terhadap pelaksanaan UUD 1945, Hukum dan peraturan pelaksanaannya yang termanifestasikan pada hak interpelasi, hak angket, dan hak menyatakan pendapat. Dijelaskan pula dalam UUD NRI 1945 Pasl 20A ayat (2) bahwa  Dalam melaksanakan fungsinya, selain hak yang diatur dalam pasalpasal lain UndangUndang Dasar ini, Dewan Perwakilan Rakyat mempunyai hak interpelasi, hak angket, dan hak menyatakan pendapat. Kemudian dijabarkan mengenai penjelasan setiap hak DPR tersebut oleh Pasal 77 UU No. 27/2009:
-        Hak Interpelasi adalah hak DPR untuk meminta keterangan kepada Pemerintah mengenai kebijakan Pemerintah yang penting dan strategis serta berdampak luas pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
-        Hak Angket adalah adalah hak DPR untuk melakukan penyelidikan terhadap pelaksanaan suatu undang-undang dan/atau kebijakan Pemerintah yang berkaitan dengan hal penting, strategis, dan berdampak luas pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara yang diduga bertentangan dengan peraturan perundang-undangan.
-        Hak Menyatakan Pendapat adalah hak DPR untuk menyatakan pendapat atas :
a. Kebijakan pemerintah atau mengenai kejadian luar biasa yang terjadi di tanah air atau di dunia internasional;
b. Tindak lanjut pelaksanaan hak interpelasi dan hak angket sebagaimana
c. Dugaan bahwa Presiden dan/atau Wakil Presiden melakukan pelanggaran hukum baik berupa pengkhianatan terhadap negara, korupsi, penyuapan, tindak pidana berat lainnya, maupun perbuatan tercela, dan/atau Presiden dan/atau Wakil Presiden tidak lagi memenuhi syarat sebagai Presiden dan/atau Wakil Presiden.

Pada tahun 2010 lalu DPR telah membentuk 32 Panitia Kerja (Panja) guna melakukan fungsi pengawasan yang diamanatkan oleh konstitusi atasnya. Penggunaan hak DPR masih dijalankan dalam ranah kepentingan politis diluar substansi fungsi pengawasan yang diberikan oleh UUD. Namun disamping itu, DPR dalam menjalankan fungsi pengawasan pelaksanaan UU nampaknya terjadi penafsiran yang cukup luas hingga menjadikan adanya interfensi berlebihan terhadap lembaga lain di dalam fungsi yang dimilikinya yakni pengawasan. DPR kini meluas artikan pengawasan yang dimilikinya untuk mengawasi seluruh lembaga Negara terlebih lembaga eksekutif. Seperti diawal refermasi lalu, pengawasan bahkan dilakukan secara berlebih terhadap eksekutif, menunjukkan otoritasnya dengan menggunakan hak interpelasi dan hak angket, impeachment dilakukan terhadap Presiden Abdurrahman Wahid. Fungsi eksekutif nampaknya mulai melemah, Presiden selalu dibayang-bayangi DPR dalam apa-apa yang dilakukannya. Penyalahgunaan fungsi pengawasan yang akhirnya tidak pro rakyat ditunjukkan dengan interplasi DRP terhadap lumpur lapindo, anget BBM dan kasus Bank Century yang semua kasus-kasus tersebut seperti halnya menghilang entah kemana tanpa kejelasan, seakan-akan DPR begitu juga eksekutif menutup telinga ketika masyarakat meneriakan untuk menolak lupa dan membuka kembali kasus-kasus tanpa penyelesaian tersebut.
Menutup analisis mengenai Pasal 20A ayat (1) UUD NRI 1945 ini dengan sebuah pertanyaan. Dengan adanya amandemen UUD 1945 apakah dapat dikatakan abuse of power berpindah tangan dari Eksekutif kepada Legislatif ?




Sumber :
-          Undang-Undang Dasar Negara Republin Indonesia Tahun 1945
-          Artikel: Ketidakadilan DPR-RI dalam menjalankan fungsinya. Oleh Sulistyowati
-          Website :
-          Peraturan Perundang-undangan:
-          UU 27/2009 tentang Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.

Minggu, 04 November 2012

HBD my Hero's Dady


Selamat Ulang Tahun Bpk. M. Darin Arif Mu'allifin, Limpahan cinta Allah untukmu yakinku menjadi lebih, lebih dan lebih. Di usiamu yang makin berkurang, tak pernah mengurangi jiwa amanahmu. 
Selalu menjadi sosok yang membuatku menangis disetiap tuturmu, mengajakku berbincang dan diskusi tentang hidup disela kita duduk santai diteras rumah ataupun sambil menemanimu di samping kemudi mobil (teringan bpk bilang nggak pernah tega liat aku bawa mobil -_-), jangan bosan memarahi aku bahkan pukul aku bila perlu ketika aku mulai lalai ketika aku mulai tak mendengarkan semua yang engkau nasihatkan.
Engkau sosok yang mengajariku untuk punya integritas, untuk bertindak dengan rasa walaupun bagiku itu sulit. Engkau yang mengajariku untuk berfikir jauh ke depan tak hanya untuk diri sendiri tapi juga orang lain, mengajariku menerima orang lain bagaimanapun mereka dan apapun warnanya.
Tidak ada kata Tidak Bisa, aku selalu ingat kata-kata itu. Aku pasti bisa mengalahkanmu suatu saat,
Aku menyayangimu :)

Kamis, 01 November 2012


"Distance" Christina Perri ft. Jason Mraz

The sun is filling up the room
And I can hear you dreaming
Do you feel the way I do right now?
I wish we would just give up
Cause the best part is falling
Call it anything but love

And I will make sure to keep my distance
Say "I love you" when you're not listening
How long can we keep this up, up, up?

And please don't stand so close to me
I'm having trouble breathing
I'm afraid of what you'll see right now
I give you everything I am
All my broken heart beats
Until I know you understand

And I will make sure to keep my distance
Say "I love you" when you're not listening
How long can we keep this up, up, up?

And I keep waiting
For you to take me
You keep waiting
To save what we have

So I'll make sure to keep my distance
Say "I love you" when you're not listening
How long can we keep this up, up, up?

Make sure to keep my distance
Say "I love you" when you're not listening
How long til we call this love, love, love?

Selasa, 23 Oktober 2012

Sayyidul Istighfar


D E M O K R A S I ala Daerah Istimewa Yogyakarta









            “Kedaulatan adalah di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut Undang-Undang Dasar” Pasal 1 ayat (2) UUDNRI 1945. Menjelaskan secara eksplisit dalam pasal tersebut bahwa Indonesia adalah Negara demokrasi dimana kedaulatan ada di tangan rakyat. Lebih jauh bentuk demokrasi yang sering dibicarakan adalah Demokrasi Pancasila dimana dalam pelaksanaan demokrasi harus tetap tunduk pada nilai-nilai luhur yang terkandung dalam pancasila.
            Merujuk kepada pasal 18B ayat (1) UUDNRI 1945 “Negara mengakui dan menghormati satuan-satuan pemerintahan daerah yang bersifat khusus atau bersifat istimewa yang diatur dengan undang-undang” dan esensi yang terkandung dalam cuplikan berita diatas memberikan gambaran yang lebih nyata terhadap demokrasi, tidak hanya selogan dari rakyat, oleh rakyat dan utuk rakyat lagi. Ijab-Qabul 5 September 1954 oleh Sri Sultan HB IX dan Pakualaman VII yang disebut seagai Maklumat 5 September, menyatakan bahwa Negeri Ngayogyakarta Hadiningrat yang bersifat kerajaan adalah daerah istimewa dari NKRI.
Adanya satu kesalah pahaman pada tahun 2010 ketika tuntutan RUUK DIY segera diselesaiakan, Presiden SBY memberikan pernyataan yang mengibaratkan bahwa Keraton Kasultanan Yogyakarta sebagai bentuk monarki, karena dalam menentukan kepala daerah tetap menggunakan “penetapan” bukan “pemilihan”. Hal ini menjadi polemic dan memicu berbincangan hangat dikalangan media masa. Mungkin dalam penyampaiannya Presiden saat itu sedang lupa akan dasar Maklumat 5 September dan  Pasal 18B ayat (1) UUDNRI 1945. Sebagai jalan tengah dalam UU DIY akhirnya disepakati diadakannya periodesasi masa jababatan Sri Sultan dan Pakualaman sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DIY. Sultan menghimbau agar periodesasi ini tidak dijadikan masalah yang harus ditindak lanjuti adalah  lima aspek keistimewaan yaitu kebudayaan, pertanahan, kelembagaan, penetapan gubernur dan wakil gubernur serta tata ruang.
            Pelantikan kepala daerah tanpa melalui pemilihan umum merupakan model paduan nilai aristokrasi-demokrasi. Peneliti senior Centre for Strategic and International Studies (CSIS), J Kristiadi dalam berita diatas menyampaikan ”Pelantikan Sultan dan Paku Alam di Yogyakarta memberi pemahaman kepada semua pihak bahwa demokrasi tidak sekadar seremoni, tetapi memiliki akar peradaban. Di Yogyakarta, nilai adiluhung bisa menyatu dengan nilai demokrasi,” Penulis sangat setuju dengan pandangan tersebut, merujuk pada konstitusi Indonesia Pasal 18B ayat (2) UUDNRI 1945, namun sedikit memberi kritik terhadap pemerintah Indonesia bahwa sesungguhnya penulis rasa pemerintah sendiri tidak mengenal “Indonesia”, asal mula Indonesia, dan nilai-nilai adat yang terserap dalam Pancasila. Pemerintah saat ini seperti halnya ingin menerapkan konsep demokrasi barat secara pukul rata di semua wilayah Indonesia tanpa memperhatikan struktur kemasyarakatan dan hukum adat masing-masing daerah. Namun pada kenyataannya, Yogyakarta yang tidak sepenuhnya menggunakan konsep demokrasi tersebut terlihat lebih adem-ayem tanpa polemik.
Senyawa nilai adiluhung aristokrasi-demokrasi telah dipraktikkan di Yogyakarta sejak lama, terutama oleh terobosan-terobosan kebijakan almarhum Sultan Hamengku Buwono IX. Rakyat selama ini percaya kepada pemimpin karena mereka yakin nilai-nilai itu memberi manfaat. Demokrasi yang sesungguhnya adalah kepercayaan masyarakat atas pimpinan mereka, dan pengabdian pemimpin untuk masyarakatnya. Bisa kita lihat bersama ketika masyarakat Yogyakarta satu suara untuk “penetapan”, itulah demokrasi di Daerah Istimewa Yogyakarta satu suara bulat meminta “penetapan” bukan bentuk demokrasi dalam ranah “pemilihan”.





            

Senin, 22 Oktober 2012

Merefleski Kembali Tujuan "State Auxiliary Institution" #SaveKPK #Save Indonesia









Pasca amandemen Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia Tahun 1945, mulai banyak State Auxiliary Institution, lembaga Negara yang bersifat independen yang kemudian diberi nama “komisi. State Auxiliary Institution adalah lembaga Negara yang dibentuk diluar konstitusi dan merupakan lembaga yang membantu pelaksanaan tugas lembaga Negara pokok (eksekutif, legislative, dan yudikatif). Meskipun hanya merupakan lembaga independen diluar ketiga cabang kekuasaan, namun disaat yang sama mempunyai fungsi yang bersifat campuran antara ketiganya, Quasi legislative, executive power and quasi judicial.
Lahirnya lembaga-lembaga ini mengambil peran berbagai lembaga pemerintahan yang sudah ada sebelumnya . Hal ini salah satunya dikarenakan oleh ketikdak percayaan masyarakat terhadap lembaga pemerintahan formal yang telah ada, dikarenakan tidak dapat menjalakan tugas dan fungsinya secara maksimal. Status Independen yang dimiliki lembaga ini hanya dalam hal menjalankan tugas dan fungsi amanah dari undang-undang, sehingga independen yang dimiliki tidak bersifat absolute. Beberapa ciri dari lembaga independen antara laian : Kepemimpinan yang bersifat kolegial, kepemimpinaan tidak berasal dari partai politik tertetu, dan masa jabatan pemimpin komisi tidak habis secara bergantian.
Salah satu contoh dari lembaga independen adalah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang dalam kelahirannya ditujukan sebagai lembaga yang megambil peran Polisi Republik Indonesia (Polri) untuk melakukan upaya pemberantasan tindak pidana korupsi, karena public merasa bahwa dalam menjalankan tugasnya melakukan pemberantasan tindak pidana korupsi, Polri melakukannya dengan tidak maksimal. Dalam Pasal 2 Undang-Undang No. 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi mengatakan bahwa Komisi Pemberantasan Korupsi adalah lembaga negara yang dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya bersifat independen dan bebas dari pengaruh kekuasaan manapun. Hal ini menjadikan sebuah kesimpulan bahwa, lembaga independen bersifat “lex specialis” karena memang dibentuk untuk langsung ditujukan kepada satu substansi khusus yaitu tindak korupsi.
Mengacu dari sifat khusus lembaga independen, KPK. Menjadi cukup dipertanyakan ketika baru-baru ini sengketa Polri dan KPK atas siapa yang berwenang untuk melakukan penyelidikan terhadap kasus simulator SIM menjadi masalah yang cukup rumit. Penulis juga menyoroti satu komentar dari ahli hukum yang menyatakan bahwa KPK tidak boleh berani melangkahi Polri karena Polri-lah yang tugas dan wewenangnya diatur secara eksplisit dalam UUDNRI 1945 sedangkan KPK tidak. Sedangkan perlu diketahui kembali bahwa lahirnya KPK adalah sebab keresahan public atas ketidak efektif dan efisien kinerja Polri dalam melakukan pemberantasan tindak pidana korupsi. Hal tersbut membuat sebuah kesimpulan bahwa, dalam pelaksanaannya tangan politik dan kekuasaan memang ikut campur mewarnai kinerja lembaga independen KPK, hal ini jelas bertentangan dengan dengan Pasal 2 Undang-undang No.30 Tahun 2002 “Bebas dari pengaruh kekuasaan manapun”. Makin terlihat adanya kong-kalinkong untuk melemahkan KPK, setelah kasus simulator SIM tersebut muncul wacana untuk dibuatnya RUU KPK yang memang dalam substansinya melemahkan dan membatasi gerak KPK dalam melakukan tugas pemberantasan tindak pidana korupsi. Beberapa kalangan mangatakan bahwa DPR RI mengunakan tiga fungsi-nya yang ada dalam konstitusi untuk melakukan pelemahan terhadap KPK. Dalam menjalankan fungsi anggaran misalnya, anggota dewan telah menolak rencana pembangunan gedung baru KPK. "Padahal, gedung-gedung lainnya dikasih, sementara untuk KPK saja ditolak. dalam menjalankan fungsi legislasinya. Salah satu yang menjadi sorotan adalah revisi Undang-undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). "Dulu, RUU Tipikor juga mau dipangkas tapi gagal sekarang RUU KPK. Sementara dalam fungsi pengawasan, dalam beberapa rapat dengar pendapat (RDP), anggota dewan kerap berkeluh kesah dan meminta secara tidak langsung kasus ini tidak tepat ditangani KPK, namun lebih tepat ditangani jaksa dan Polri.
Dari topik berita diatas, penulis simpulkan bahwa ada beberapa partai politik yang memang secara tegas meminta untuk dicabutnya RUU KPK dari Prolegnas, yaitu F-PDI P, F-PKS, F-PAN, F-PKB, F-Hanura, dan F-Gerindra. Sedangkan yang paling terlihat berat hati dalam penghentian revisi UU KPK ini adalah fraksi Golkar.
Gonjang-ganjing dalam masyarakat Indonesia tentang pelemahan KPK melalui RUU ini menyeret pertanyaan masyarakat terhadap kesigapan Presiden SBY sebagai kepala pemerintahan. Masyarakt terus memberikan tekanan-tekanan kepada Presiden SBY untuk langsung turun tangan karena yang terjadi saat ini ada masalah antar lembaga Negara. Pada akhirnya di luar dugaan seperti yang tuliskan dalam Kompas 10 Oktober 2012, bahwa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono cukup berani mengambil sikap tegas dalam menyelesaikan perseteruan antara Komisi Pemberantasan Korupsi dan Polri. Kebijakan itu, antara lain (1) kasus simulator SIM ditangani oleh KPK; (2) proses hukum penyidik Novel Baswedan tidak tepat dari segi waktu dan cara; (3) waktu penugasan penyidik Polri di KPK akan diatur dalam peraturan pemerintah; (4) revisi UU KPK kurang tepat dilakukan saat ini.
Untuk selanjutnya, harapan penulis dan masyarakat Indonesia pada umumnya. Marilah kita kuatkah lembaga-lembaga Independen yang ada ditinjau kembali dari alasan terbentuknya lembaga tersebut. Terutama KPK yang telah mendapat dukungan penuh dari masyarakat untuk membersihkan Indonesia dari para koruptor. Tidak lagi disimpanginya Pasal 2 UU No 30 tahun 2002, seluruh lembaga Negara satu suara dalam pemberantasan tindak pidana korupsi. Tanpa ada praktik-praktik percobaan pelemahan KPK dengan kekuasaan lembaga manapun.

Minggu, 21 Oktober 2012

Mengenal Indonesia, dengan Masyarakat Adat :)

Masyarakat Adat, mendengar sebutan itu taruhan di mindset kalian semua pasti langsung ada slideshow orang-orang dayak, papua, bugis ato manalah yang katrok banget, nggak pake baju, nggak ngerti teknologi, anything terbelakang lah. hmm ya nggak? ngaku aja !

Kalo kalian masih berfikir seperti itu, berarti nggak ada bedanya kalian dan orang-orang di atas sana yang katanya "memimpin bangsa" tapi bahkan aku rasa mereka itu orang yang nggak kenal bangsa mereka sendiri "INDONESIA"




"Teman" dalam botol

W E L C O M E to my live :))
Teman-teman kecil dalam botol yang akan menemani hari-hariku di kosan. hehehehe sehat-sehat dan panjang umur yaa sayooong :*


Jalan-jalan di Sunmor, minggu kemarin refreshing sebelum uts, eehh ketemu ikan. Langsung cuuus beli deh.
Selain itu, ada trouble yang tiba2 muncul. masalah lama yang nggak kelar-kelar. hhasshh. you know lah guyys (so sad.red)

Oyaa... cerita dikit masalah si ikan-ikan ini. pas di sunmor belinya 5000 aja loh. dapet ikan yang kecil-kecil itu. Nggak ngerti juga namanya apa, se-plastik gitu isinya 7, tapi tinggal 6 sekarang. Mati satu gitu deh warnanya kuning, agak cacat di matanya. Innalillahi mungkin sudah waktunya berpulang -___-
Walopun disumpahin sama temen kalo tuh ikan-ikan pada mati. tapi nonoononononono, ak tetep keukeuh bakalan ngerawat mereka. semangat !!!!
Malemnya aku beli lagi satu ikan cupan, yang warna biru (keliatan kan yang cantik banget itu) se botolnya sekalian 10.000 aja. lumayan laah. Kita panggil dia "BLUE" yaa :))

Makasih banget lo ikan-ikan udah mau ikut sama ku, buat dengerin curhatanku tiap hari. Paling nggak di kamar kosan ini ada yang bergerak selain aku lahh *apaseeh?? --"




Senin, 15 Oktober 2012

Tuhan, Bolehkah ?


Tuhan Bolehkah aku menangis mala mini?
Tuhan, Bolehkah aku merasa kecewa?
Tuhan, Bolehkah aku merasa sakit?
Tuhan, Bolehkah aku jatuh cinta?
Tuhan, Bolehkah air mata ini untuknya?
Tuhan, Maukah kau menjauhkanku dari-nya?
Tuhan, Maukah kau mengambil kembali rasa ini dariku?
Tuhan redam sakit-ku, isyfi Anta syafi 

Rabu, 10 Oktober 2012

Train to Jogja :))


Minggu, 7 Oktober lalu waktunya berkemas untuk kembali berjuang di kota rantau Yogyakarta. Setelah dengan penuh perjuangan akhirnya bisa pulang juga di hari jum'at sebelumnya. Butuh pengisian spirit full-full-an sampe mentok dah. WHY? soalnya sampe Desember besok tuh, tiap minggunya bakal padet banget waktu abis buat mengabdi di MLF, PRJ sama MCC. waaaww fighting!


Balik ke Jogja naik Malioboro Ekspres, cukup kelas ekonomi AC lah yaa 125rb lumayan lah. Ini perdana naik kereta ke Jogja, dan perdana naik Malioboro Ekspres -kereta baru jurusan Jogja-Malang- yang baru sebulanan mungkin di luncurkan di atas rel. huehuhee
Jam 11.30 kereta meluncur dari stasiun Tulungagung.. Byee Tulungagung 


Tiket Ekonomi AC - Malioboro Ekspres
Balik ke Jogjanya alhmdulillah punya bodyguard yang nggak mau di foto nih, jadi nggak bisa kelihatan kece-nya. Aku kenalin yaa ini Mr. X yang super duper cacad ! hhzzz
Dia tuh pecinta unggas, bisnismen banget dah gadgetnya aja dijual terus dibeliin "emas" di reksa dana-in buat investasi. luar biasa si uanggaser ini :D



Bandingin yok, kecean mana bawaan aku sama bawaan Mr. X 
pasti deh keceaan aku. Pasti banget malahan ! 



Liat tuh di gambar yang kanan itu bawaanku : Tas ransel yang nggak gede2 banget hadiah ulang taun ke 19 kamarin dari besties yang paling kece, Tipund. Satu tas kresek biru isinya oleh-oleh buat anak-anak di Jogja sama jaket KMFH tercinta :*








Kalo yang kiri tuh punyanya Mr. X : Satu tas ransel yang ada aqua botol dicepit di tas-nya. terus yang dicentelin itu ada 2 tas kresek kecil yang nggak kece banget isinya makanan yang dilahap habis-habisan di perjalanan. *cukup rakus






Request oleh-oleh dari besties kosan yang kangen banget sama gethuk pisang asli kediri. Awalnya nggak sempet beliin, soalnya mau beliinnya di tempat langganan kediri. Tapi pas kereta nyampe di stasiun kertosono eehh ada yang jual. Lumayan laah 20rb dapet 10. Bagi-bagi rezeki buat yang jual, lebiih-lebih buat anak-anak di kampus hhmmm rezeki nomplok malahan :p










Ini nih ada yang ngeselin banget banget banggeeeetttt. awalnya sedikit menyesal, soalnya diajakin si MR. X buat beli makan pas di stasiun kertosono tapi aku nggak mau. eeh pas si X beli mie di gerbong makan aku ikutan. -____- dan tau nggak seeh saudara-saudara. Mie goreng pake telor (yang bahkan enakan goreng sendiri) sama es teh (juga lebih enak bikin sendiri), harganya berapa cobaa? Rp. 23.000,- Pengen bilang woooooww nyesel bangeeet!!!!





Di perjalanan ini diam-diam bertasbih luar biasa atas ciptaan Allah. Benar-benar Allah menciptakan segala sesuatu itu berpasang-pasangan. Subhanallah :) .
Ada sebuah sungai yang membelah jawa timur dari utara dan berujung di pantai selatan Tulungagung. Satu sungai yang cukup terkenal dulu seeh denger-denger dari nenek sungai ini hobi banget bikin banjir, tapi alhmdulillah sekarang nggak pernah lagi bahkan sungai ini kemudian membuatku sedikit merenungkan pasal 33 (3) UUD 1945, apakah pasal ini PHP? 


Sungai Brantas


Terlihat kalo daerah Tulungagung dan Kediri yang memang dilewati oleh aliran sunggai brantas menjadi -Alhamdulillah- subur dan ijo royo-royo.
Pas kemarin lewat itu bukan waktunya tanam padi, tapi tanam pohon tebu dan tumpang sari. kenapa gitu? yaa karena sekarang kan musimya kemarau jadi komoditas di musim kemarau yang tepat itu adalah pohon tebu karena memang dalam pertumbuhannya nggak butuh air berlimpah dan masa tanam yang relatif cepat. (knp jadi kaya matkul HKL --")



Nah, kalo ini beda lagi. Masuk daerah nganjuk, madiun, caruban, ponorogo, dan ngawi. Topografi yang memanjakan mata akan jauh berbeda. Karena di daerah ini memang tidak di lewati sunga besar. Curah hujan yang memang lebih sedikit. kelihatankan di foto bawah, tanahnya merah bahkan sampai beberapa banyak sudah retak-retak. Daerah-daerah ini biasanya banyak ditumbuhi pohon jati, seagai flora endemik. bisa kita dapati juga di daerah ini banyak pengrajin kayu jati. Indonesia Luar Biasa bukan?? Allah Maha Luar Biasa :))





Jam 16.22 Alhamdulillah 5 jam perjalanan akhirnya sampe juga di Jogja. Dan waktu itu Jogja diguyur hujan deras. Moment yang paling-paling-paling aku suka, HUJAN.


Jalan Adipura, Kota baru, Jembatan Baru, tepat di bawah rel layang stasiun Tugu. 
like this capture so much :)) 


Kamis, 04 Oktober 2012

Satu Nama_

Menjelma satu huruf dalam kalbu
terutus kemudian satu dua mengikuti tuan
Merangkai harmoni hingga terbaca
Seucap, hingga menoleh dia akan suara

Hendak membaur huruf setelah dia
namun berhenti, lalu bertanya
Diteruskan atau dihentikan ?
Satu Nama, akankah menjadi ada di hari mendatang ?

Rabu, 26 September 2012

Jar Of Hearts

I know I can't take one more step towards you
Cause all that's waiting is regret
And don't you know I'm not your ghost anymore
You lost the love I loved the most

I learned to live half alive
And now you want me one more time

And who do you think you are
Running 'round leaving scars
Collecting your jar of hearts
And tearing love apart
You're gonna catch a cold
From the ice inside your soul
So don't come back for me
Who do you think you are

I hear you're asking all around
If I am anywhere to be found
But I have grown too strong
To ever fall back in your arms

And I've learned to live half alive
And now you want me one more time
[ Lyrics from: http://www.lyricsmode.com/lyrics/c/christina_perri/jar_of_hearts.html ]
And who do you think you are
Running 'round leaving scars
Collecting your jar of hearts
And tearing love apart
You're gonna catch a cold
From the ice inside your soul
So don't come back for me
Who do you think you are

And it took so long just to feel alright
Remember how to put back the light in my eyes
I wish I had missed the first time that we kissed
Cause you broke all your promises
And now you're back
You don't get to get me back

And who do you think you are
Running 'round leaving scars
Collecting your jar of hearts
And tearing love apart
You're gonna catch a cold
From the ice inside your soul
So don't come back for me
Don't come back at all

And who do you think you are
Running 'round leaving scars
Collecting your jar of hearts
And tearing love apart
You're gonna catch a cold
From the ice inside your soul
Don't come back for me
Don't come back at all
Who do you think you are?
Who do you think you are?
Who do you think you are?

Selasa, 25 September 2012

SAJAK KECIL TENTANG CINTA (dariku untukMu (mu))

SAJAK KECIL TENTANG CINTA
(Sapardi Djokodamono)
mencintai angin harus menjadi siut
mencintai air harus menjadi ricik
mencintai gunung harus menjadi terjal
mencintai api harus menjadi jilat
mencintai cakrawala harus menebas jarak
mencintaiMu (mu) harus menjadi aku

Minggu, 23 September 2012

Rindu Jatuh Cinta

Eeiits gile dah. title entri kali ini Rindu Jatuh Cinta. Luar biasa banget nggak seh?
yuuupss, tapi suer itu nyata. gue rindu banget jatuh cinta. why? nggak tau kenapa juga.

Rindu pacu jantung yang nggak kekontrol.
Rindu senyum-senyum sendiri
Rindu semangat yang luar biasa menggebu.
Rindu hati merasa luar biasa tiap harinya ketik jatuh-cinta.

yaaahh. tapi mungkin emang belo waktunya buat jatuh cinta lagi kalee ya.
so let's it flow aja :))

Night love <3 p="p">

Rabu, 19 September 2012

Pelayanan Publik, Orientasi Utama Birokrasi Itu Ada


Jepang, sebuah Negara di kawasan Asia Timur yang menganut sistem demokrasi. Namun berbeda dengan Negara bersistem demokrasi lainnya, Hanya ada satu partai yang dominan di Jepang, yaitu Liberal Democratic Party (LDP) yang berkuasa sejak 1950-an. Namun di samping itu sistem multi partai juga diterapkan dengan adanya 6 partai besar di jepang.
Konstitusi 1947 Jepang mengandung tiga prinsip pokok, yaitu: 1) Kedaulatan Rakyat dan Peranan Kaisar sebagai Simbol; 2) Suka Perdamaian; 3) Menghormati Hak Asasi manusia. Supra Struktur Politik diatur pula dengan adanya Lembaga Legislatif (national Diet/Parlemen Nasional), Lembaga Eksekutif (Kabinet/Dewan Menteri yg dipimpin oleh Perdana Menteri), dan Lembaga Judisiil (Supreme Court/Mahkamah Agung)
Jepang memiliki suatu sistem nilai yang disebut “Konfusianisme” yang berisi nilai-nilai kearifan, moral perilaku yang dirancang untuk mengatur hubungan dua arah. Sangat menekankan kepada individu mengenai moral atau berbudi aik di tingkat kolektif maupun individu. Sistem ini berlaku sebagai model bagi elit pemerintahan, dimana tugas dan hak istimewa hanya dapat diberikan pada orang-orang dengan kecerdasan dan pendidikan untuk dapat mewujudkan “pemerintah dengan kebaikan”. Konsensus atau pengambilan keputusan berdasarkan mufakat menjadi budaya yang melibatkan seluruh kepentingan baik parpol, birokrat, intelektualis, media dan pengusaha. Kebebasan pers dijunjung tinggi dan terbuka bagi siapapun yang ingin menyalurkan pemikiran, bahkan mengkomunikasikan kejelekan para tokoh pilitik yang nantinya dijadikan masukan dalam pembuatan kebijakan pemerintah.
Birokrasi Jepang dikatakan cukup kuat, unik karena birokrat pemerintahan nasional dapat dipinjamkan kepada pemerintah local sehingga adanya kesempatan untuk saling bertukar pengalaman dan menciptakan harmonisasi antara dua level pemerintahan. Rekrutmen PNS melalui ujian kompetitif dan evaluasi personal, dan kebanyakan lulusan institusi pendidikan terbaik akan menempati posisi professional. Kaum laki-laki spesialisasi pendidikan hukum mendominasi level administrative tertinggi di jepang. Selain lulusan Hukum, lulusan Finance dan International Trade and Industry juga dominan memiliki status tinggi. Dikenal sebuah praktek “amakudari”, dimana pensiunan PNS dapat bergabung di perusahaan swasta maupun milik Negara, bahkan dapat bergabung di partai.
Berbicara tentang pelayanan publik, rating sangat baik berjalan efektif dan efisien diberikan dibidang pelayanan masyarakat secara langsung maupun dalam peran birokrasi penyelenggaraan pemerintahan. Hal tersebut selain dikarenakan dalam perekrutan aparatur Negara sebagai pelayan publik dapat dibilang menjunjung tinggi kapabilas dan kualitas SDM. Serta dilihat dari sisi peraturan pelayanan publik memiliki korelasi positif dimana SDM yang berkapabilitas dan kualitas tinggi berbanding lurus dengan baiknya peraturan yang dibuat untuk pelayanan publik. Dalam penggawasan aparatur Negara-pun dilaksanakan dengan ketat dan tegas. Pelayanan public dalam bentuk infratruktur kiranya patut dicontoh oleh Negara-negara lain. Katakanlah modal transportasi lebih khusus lagi kereta api di jepang, dengan tingkat kepadatan lalu-lintas tertinggi di dunia namun selalu tepat waktu.
 Berharap dengan adanya reformasi birokrasi. Sistem birokrasi Indonesia menjadi lebih baik. Meneladani hal-hal baik dari Negara-negara yang lebih maju, seperti yang telah dipaparkan di atas kiranya tidak menjadi sebuah gengsi. Hilangkan kebiasaan “ingin diladeni” karena aparatur negaralah yang harusnya “meladeni” rakyat Indonesia.

Minggu, 29 Juli 2012

Jodoh, Menikah-kah (?)

Baru saja di Chat Room, seorang teman bernama Choirun Nisa Ristanty menanyakan sebuah hal kepadaku. "Eh Ma, Ada nggak sih orang yang diciptakan nggak punya jodoh?"
Pertanyaan yang cukup menggelitik menurutku, kemudian aku bertanya dalam hati? "ni orang ngapain tanya model beginian?" Dengan santainya ku tanggapi "Bukannya aku dan kamu juga jodoh ya Tan?"


yaah, aku tau poin yang dipikirkannya. "Jodoh dengan korelasi Menikah"
Well, seketika itu pula aku menjawab dengan pertanyaan balik... Jika Jodoh itu diartikan dengan menikah, lalu . . .
Apakah mereka yang mati muda dikatakan tidak berjodoh?
Apakah mereka yang memang memutuskan untuk tidak menikah itu tidak punya jodoh?
Apakah mereka yang hingga tua dan mati tak ada kesempatan untuk merengkuh indahnya pernikahan berarti Tuhan tidak menitipkan jodoh untuknya?


Bahkan sebelum kita lahirpun, Tuhan telah menuliskan rangkaian jodoh untuk kita di agenda rahasia-Nya. Semua orang pasti mempunyai "Jodoh" tapi belum tentu semua orang bisa menikah.
Aku dan Kamu betemu, bahkan yang hanya sekali bertemu lalu saja, itu Berjodoh__

Senin, 23 Juli 2012

menangis malam ini,
ku harap menjadikan tegar untuk hari esok.

Senin, 04 Juni 2012

US

Rofi - Kiko - Mima - Aswin

Nemu foto ini, tiba-tiba langsung nyesek. oh god! 
Kita berempat baru aja buber, puasaan 2011. Jalan-jalan ke alun-alun Tulungagung. Take a picture buat kenang-kenangan. dan yaa that's really be a remember for all of us.
Kiko sama Rofi putus duluan, nggak tau pasti kenapa alasannya.
Ternyata aku sama Aswin nyusul putus juga dengan pastinya ada alasannya.
kalo dari sekarang, kiko udah singel 6 bulan aku 3 bulanan.

Sempat nyeletuk juga ak ke kiko "Dulu kita berempat yaa, sekarang kita cuma berdua"



Sabtu, 02 Juni 2012

Hujan bulan Juni – Sapardi Djoko Damono


Selamat datang JUNI :)
Selamat datang untuk ke 19 kalinya dalam hidupku_ doaku untuk Juni ini ku gantungkan pada indah puisi dari tangan Sapardi Djoko Damono. Aku ingin menjadi Hujan yang tergambar tegar dalam sajak-sajaknya yang penuh doa, Aku_Hujan Bulan Juni




Hujan bulan Juni – Sapardi Djoko Damono

tak ada yang lebih tabah
dari hujan bulan Juni
dirahasiakannya rintik rindunya
kepada pohon berbunga itu

tak ada yang lebih bijak
dari hujan bulan Juni
dihapusnya jejak-jejak kakinya
yang ragu-ragu di jalan itu

tak ada yang lebih arif
dari hujan bulan Juni
dibiarkannya yang tak terucapkan
diserap akar pohon bunga itu

Selasa, 29 Mei 2012

wahai pecinta lekaslah beradu hati dengan dia yang kau cinta, dan biarlah mengembara sendiri penyembuh hati luka atas cinta_[mima] 

Kamis, 17 Mei 2012