Sabtu, 26 Februari 2011

_risalah_

Assalammu’alaikum . .

Sebelumnya, aku mau bilang ma’af, ma’af dan ma’af
Menjadi seorang wanita itu cukup berat, ketika menghubungkan segalanya dengan perasaan. Lalu menjelmalah aku menjadi seseorang yang rapuh, dan sekarang ini sekiranya aku sedang merapuh. . .
Di sini, atas perjanjian yang kita tetapkan. “kita nggak pacaran” ya memang kita nggak pacaran. Dan dari itu berarti aku nggak berhak atasmu ataupun sebaliknya. Kita, sama halnya dengan mereka. Hanya berteman. Namun mungkin dengan sedikit perhatian.
Atas sebuah hubungan yang rumit ini, akan ku katakan apa yang sebenarnya aku rasakan. Aku merasa menjadi seseorang yang serba salah. Tapi ternyata aku mendapatimu disana berperasaan sama sepertiku “merasa serba salah”. Ya kita memang salah, bahkan dari awal (entah kapan awal dari semua ini) kita telah melakukan kesalahan dengan membiarkan rasa ini berkembang tanpa halangan. . .
Tapi ingatlah.! Aku tak berhak atas mu !! jangan merasa serba salah atas aku.. aku tak ingin menjadi seorang wanita delaela complexs :: posesis, terlalu menuntut atas dirimu. . . dari satu kebodohan yang aku lakukan kemarin. Ku ucapkan beribu ma’af. Ma’af udah buat kamu malu. Katamu kalau manggil lihat sikon :: tenang, aku tak akan membuat pembelaan atas kejadian kemarin. Karena memang aku yang salah. Sepenuhnya aku yang salah.
Semua anak kelihatannya salah faham pada kita. Tapi, itu lah pendapat publik. . nggak akan bisa di ganggu gugat. Dan kamu yang menjadi imbasnya... ma’af 
Selepas menelefonmu tadi malam, aku sejenak berfikir. Mungkin, segalanya akan menjadi lebih baik jika aku menjauh darimu. Sedikit menjauh. . . . aku nggak perlu, dan nggak usah manggil kamu lagi buat nitip uang, minta uang, ataupun minta tolong sesuatu. Biar omongannya anak” nggak semakin menjadi. Biar kamu nggak bingung, dan hidupmu lebih tenang. . dan aku nggak akan menjadi semakin bersalah. Yaa.. bagaimana jika seperti itu ? kelihatannya semua akan jadi lebih baik 
Tapi nanti kalau aku kangen gimana?? Ah nggak apa” lah. Cuma kangen aja, bisa ditahan. Kalau nggak bisa ditahan .. ya harus bisa, walaupun harus dipaksa =,=
Dari ini lah aku menunjukkan siapa diriku. Aku itu seseorang yang egois :: bukan satu hal yang perlu ditutupi. Karena itu lah aku, dan aku faham atas diriku, MENJAUH :: kiranya itulah caraku agar mereka diskitarku tak tersakiti oleh ego-ku.
Kau tahu, di saat kamu marah, Di situlah hidupku tak akan bisa tenang. Aku tak akan bisa tidur sepanjang malam hanya untuk memikirkan perasaan mu, yaa seperti malam ini. Hingga akhirnya, esok kan ku dapati kedua mataku membengkak. Karena air mataku ternyata mendesak keluar tanpa izinku, “ingin membagi sakit yang dirasa oleh hati” katanya. Ternyata mata setia sekali pada hati, aku baru tahu.
Tolong janga merasa bersalah dan serba salah. Karena aku akan merasa menjadi seseorang yang sangat bodoh dan begitu jahatnya. Karena telah menjadikanmu seperti itu. . . di sini aku merasa bukan menjadi aku. Diriku kehilangan diriku. Karena engkau telah membawa pergi diriku dari hidupku. . .

Jangan marah padaku
Karena itu akan terasa begitu menyakitkan
Jangan menjadi serba salah atas diriku
Karena memang aku yang tak sanggup menjaga perasaanmu

Dari renungan malam ini. .
Mungkin aku akan sedikit menarik diri darimu. .
Dan ku harap dengan itu, kau tak lagi marah padaku. .
Dan setidaknya, mereka tak akan berulah lagi karena ku. .


Wassalammu’alaikum. . .


Dariku, yang menyayangimu . .
_Mima_

Tidak ada komentar:

Posting Komentar