Rabu, 16 Februari 2011

Ketika aku menjadi lebih dewasa karena mu . . .

untuk mu yang ada di sana . .
sebuah sajak. . sajak pertama yang ku buat untukmu

:: Sungguh sangat aku merasakan satu rasa yang berbeda
:: Berbeda dalam menyikapi, berbeda dalam menjalani
:: Tak seperti rasa lalu yang menampakkan batu berparas ayu
:: Tak seperti rasa lalu yang menghilangkan logisku,
:: Mengembalikan aku ke masa lima tahun, ketika bertemu lalu
:: Ah.. benar", rasa yang lalu itu melenyapkan kedewasaanku
:: Haruslah dihentikan dan janganlah diteruskan
:: Karena hanyalah, itu jalan buntu yang menyesatkan

:: Kini bukan lah aku menemukan
:: Namun lebih tepatnya aku mendapatkan, sebuah rasa
:: Ia, datang tanpa aku minta
:: Lama . . . Akhirnya aku menjadi terlena
:: Namun, jangan kau sangka aku terlena karena nafsu, sayang. . .
:: Aku terlena karena sebuah kekaguman atas kepribadian
:: Pribadi seorang " Arif " yang baru aku temui

:: Engkau tekankan padaku . . .
:: Rasa ini bukan disifati cinta
:: Namun rasa ini berdefinisi kasih sayang

:: Sayang, dengan rasa ini aku memandang lebih jelas
:: Batu tetaplah batu, tak berparas terlalu ayu bagai gadis" itu
:: Aku menjadi lebih dewasa atas kita yang saling berbagi
:: Saling membagi suka, membagi duka
:: Aku tak merasa menjadi lima tahun ketika berlalu dengan mu
:: Namun aku menjadi lebih lima tahun ketika bersanding denganmu


Terimakasih, sayang . . .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar